ANALISIS
PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PENGERINGAN
TEH HITAM DENGAN METODE SIX SIGMA
(STUDI KASUS DI
PTPN XII (PERSERO) WONOSARI, LAWANG)
Analysis of Quality Control in Black Tea Drying Process
with Six Sigma Methods
(Case Study in PTPN XII (Persero) Wonosari, Lawang)
M. Januar1), Retno Astuti2),
Dhita Morita Ikasari2)
1) Alumni jurusan TIP 2) Staff
pengajar jurusan TIP
Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas
Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya
Jl. Veteran – Malang 65145
(untuk download pdfnya bisa di sini)
ABSTRAK
Proses
pengeringan merupakan salah satu CCP (Critical
Control Point) dalam proses produksi teh hitam. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui nilai sigma pada proses pengeringan teh hitam dan faktor
penyebab penyimpangannya serta memberikan usulan mengenai perbaikan yang
diprioritaskan untuk mengurangi defect
pada proses pengeringan di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Wonosari, Lawang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode six sigma (define, measure dan analyze)
dan FMEA (Failure Modes and Effect
Analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengeringan serbuk teh hitam memilki tingkat six sigma kapabilitas jangka pendek sebesar 2.28 dan kapabilitas jangka panjang sebesar 2.41. Perolehan
nilai sigma tersebut dianggap sudah baik bagi perusahaan di Indonesia, karena standar di Indonesia
sebesar 2 sigma. Faktor penyebab penyimpangan adalah metode, mesin dan
lingkungan. Prioritas usulan perbaikan dilakukan pada mode kegagalan yang
bernilai RPN sebesar 252 yaitu pada perawatan mesin dengan penyebab kegagalan
dikarenakan perawatan mesin yang kurang baik seperti pengecekan mesin yang
jarang dilakukan.
Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Proses
Pengeringan, Six Sigma
ABSTRACT
Drying process was one of the CCP
(Critical Control Point) in black tea manufacturing process. The purpose of
this study were determining the sigma value of drying process on black tea manufacture
determining the factors causing the process deviations and providing
recommendation of priority improvement to reduce defects in the drying process
in PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang. Measurements were
performed by using the method of six sigma (define, measure and analyze) and
FMEA (Failure Modes and Effects Analysis). The research result showed that the
six sigma level in short-term process capability was 2.28 and the six sigma
level in long term process capability was 2.41. These sigma value level were
considered to be good for the company in Indonesia, because these value were
over of 2 sigma which was standard sigma value in Indonesia. Factors causing
deviations of drying process are methods, machine and the environment. The
priority for improvement was carried out on failure modes with the biggest RPN
value which was 252. This priority was on machine maintenance which was poor,
such as a rare checking machine.
Keywords: Quality Control, Drying Process, Six
Sigma
PENDAHULUAN
Industri teh merupakan salah satu produk
yang memilki daya tarik yang tinggi di beberapa negara. Perkebunan teh wonosari
merupakan perkebunan teh yang berada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara
XII (Persero) yang terletak di kota Lawang. Perkebunan
teh ini, menghasilkan produk berupa teh hitam yang diekspor ke berbagai negara
seperti Eropa, Australia, Amerika, Timur Tengah dan Asia Tenggara. Data dari
Badan Pusat Statistik (2010), volume perkembangan ekspor teh hitam di Indonesia
pada tahun 2009 sampai 2010 mengalami penurunan sebesar 5203 ton atau sekitar
1.58%. Salah satu yang mempengaruhi penurunan tersebut tidak terlepas dari
kualitas teh hitam yang dihasilkan. Salah satu CCP (Critical Control Point) dalam proses produksi teh hitam adalah
proses pengeringan. Saat ini masih belum ada pengukuran secara detail mengenai
tingkat kapabilitas proses pada bagian tersebut khususnya di PT. Perkebunan
Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang.
Six
sigma dapat dianggap proses lanjutan pengendalian kualitas tersebut sebagai
aplikasi peningkatan kualitas produk agar memberikan keuntungan yang lebih baik
(Brue, 2006). Menurut Dewi (2012), untuk mempertahankan pelanggan maka
perusahaan dituntut dapat memenuhi keinginan pelanggan, khususnya kualitas
produk. Oleh karena itu
dalam penelitian ini akan dilakukan analisis pengendalian kualitas melalui
pendekatan six sigma pada proses
pengeringan teh hitam di PT.
Perkebunan Nusantara XII (Persero)Wonosari Lawang. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sigma pada proses pengeringan teh hitam di PT.
Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari Lawang
dengan metode six sigma, mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan hasil proses pengeringan teh hitam yang
menyimpang (cacat) di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari Lawang, memberi usulan perbaikan
prioritas untuk mengurangi defect proses pengeringan teh hitam dan perbaikan kapabilitas proses.