• Web
  • Jumat, 29 November 2013

    My Skripsi - Teknologi Industri Pertanian - FTP'09


    ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PENGERINGAN
     TEH HITAM DENGAN METODE SIX SIGMA
    (STUDI KASUS DI PTPN XII (PERSERO) WONOSARI, LAWANG)

    Analysis of Quality Control in Black Tea Drying Process with Six Sigma Methods
    (Case Study in PTPN XII (Persero) Wonosari, Lawang)

    M. Januar1), Retno Astuti2), Dhita Morita Ikasari2)
    1) Alumni jurusan TIP 2) Staff pengajar jurusan TIP
    Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya
    Jl. Veteran – Malang 65145
    Penulis Korespondensi: email januarhanafi@gmail.com
    (untuk download pdfnya bisa di sini)

    ABSTRAK
         Proses pengeringan merupakan salah satu CCP (Critical Control Point) dalam proses produksi teh hitam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai sigma pada proses pengeringan teh hitam dan faktor penyebab penyimpangannya serta memberikan usulan mengenai perbaikan yang diprioritaskan untuk mengurangi defect pada proses pengeringan di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode six sigma (define, measure dan analyze) dan FMEA (Failure Modes and Effect Analysis).  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengeringan serbuk teh hitam memilki tingkat six sigma kapabilitas jangka pendek sebesar 2.28 dan kapabilitas jangka panjang sebesar 2.41. Perolehan nilai sigma tersebut dianggap sudah baik bagi perusahaan di Indonesia, karena standar di Indonesia sebesar 2 sigma. Faktor penyebab penyimpangan adalah metode, mesin dan lingkungan. Prioritas usulan perbaikan dilakukan pada mode kegagalan yang bernilai RPN sebesar 252 yaitu pada perawatan mesin dengan penyebab kegagalan dikarenakan perawatan mesin yang kurang baik seperti pengecekan mesin yang jarang dilakukan.
    Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Proses Pengeringan, Six Sigma   

    ABSTRACT
           Drying process was one of the CCP (Critical Control Point) in black tea manufacturing process. The purpose of this study were determining the sigma value of drying process on black tea manufacture determining the factors causing the process deviations and providing recommendation of priority improvement to reduce defects in the drying process in PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang. Measurements were performed by using the method of six sigma (define, measure and analyze) and FMEA (Failure Modes and Effects Analysis). The research result showed that the six sigma level in short-term process capability was 2.28 and the six sigma level in long term process capability was 2.41. These sigma value level were considered to be good for the company in Indonesia, because these value were over of 2 sigma which was standard sigma value in Indonesia. Factors causing deviations of drying process are methods, machine and the environment. The priority for improvement was carried out on failure modes with the biggest RPN value which was 252. This priority was on machine maintenance which was poor, such as a rare checking machine.

    Keywords: Quality Control, Drying Process, Six Sigma


    PENDAHULUAN
         Industri teh merupakan salah satu produk yang memilki daya tarik yang tinggi di beberapa negara. Perkebunan teh wonosari merupakan perkebunan teh yang berada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang terletak di kota Lawang. Perkebunan teh ini, menghasilkan produk berupa teh hitam yang diekspor ke berbagai negara seperti Eropa, Australia, Amerika, Timur Tengah dan Asia Tenggara. Data dari Badan Pusat Statistik (2010), volume perkembangan ekspor teh hitam di Indonesia pada tahun 2009 sampai 2010 mengalami penurunan sebesar 5203 ton atau sekitar 1.58%. Salah satu yang mempengaruhi penurunan tersebut tidak terlepas dari kualitas teh hitam yang dihasilkan. Salah satu CCP (Critical Control Point) dalam proses produksi teh hitam adalah proses pengeringan. Saat ini masih belum ada pengukuran secara detail mengenai tingkat kapabilitas proses pada bagian tersebut khususnya di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari, Lawang.  
         Six sigma dapat dianggap proses lanjutan pengendalian kualitas tersebut sebagai aplikasi peningkatan kualitas produk agar memberikan keuntungan yang lebih baik (Brue, 2006). Menurut Dewi (2012), untuk mempertahankan pelanggan maka perusahaan dituntut dapat memenuhi keinginan pelanggan, khususnya kualitas produk. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis pengendalian kualitas melalui pendekatan six sigma pada proses pengeringan teh hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)Wonosari Lawang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sigma pada proses pengeringan teh hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari Lawang dengan metode six sigma, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan hasil proses pengeringan teh hitam yang menyimpang (cacat) di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Wonosari Lawang, memberi usulan perbaikan prioritas untuk mengurangi defect proses pengeringan teh hitam dan perbaikan kapabilitas proses.